Oleh: Mln. Ahmad Nuruddin Isa
Saat ini, dunia sedang terguncang karena penyebaran virus corona/covid-19 yang begitu cepat. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat keyakinan pada keberadaan Tuhan dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Sesuai sabda Hadrat Masih Mau’ud as bahwa perlunya kita meyakini dan membuktikan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan Yang Maha Hidup.
Adanya wabah penyakit ini bukan berarti Tuhan sengaja hanya ingin membinasakan manusia semata, tanpa hikmah di dalamnya. Kalau kita renungnya, semua yang ada di alam ini adalah milik Allah dan tidak ada yang terjadi tanpa izin-Nya. Walaupun, wabah ini nampaknya mengakibatkan banyak orang meninggal dunia dan kerugian di berbagai sektor kehidupan, tidak layak bagi kita untuk berprasangka buruk kepada-Nya.
Justru, ini menjadi momentum bagi manusia untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Apakah selama ini manusia sudah benar-benar menjalankan berbagai perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya atau sebaliknya. Sebab, di dalam sejarah terbukti bahwa Tuhan tidak pernah menurunkan azab atau peringatannya kepada suatu penduduk yang selalu berusaha menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kembali pada wabah ini, alih-alih berputus asa dan berprasangka buruk, lebih baik menyakininya sebagai sebuah ujian dari Tuhan yang di baliknya terdapat hikmah. Ibarat guru yang memberikan ujian pada muridnya, yang bertujuan supaya muridnya mengalami kenaikan kelas. Begitu juga dengan ujian kehidupan, bertujan supaya manusia mengalami perbaikan dan kenaikan derajat pada akhlak dan rohaninya.
Dalam menghadapi ujian, Hadhrat Rasulullah saw menasihati kita untuk bersabar dan berdoa. Sabar untuk pertahanan diri dan doa untuk mendapatkan kekuatan untuk lebih sabar dan kuat dalam menghadapi ujian serta dapat melewati ujian dengan berhasil. Terkait dengan doa, terdapat Firman Allah Taala sebagai berikut:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Q.S. al-Baqarah: 186)
Dalam keadaan sekarang ini, marilah kita berdoa dengan kerendahan hati bukan memohon dengan kesombongan hati. Kita memohon kepada Allah Ta’ala, “Yaa Allah singkirkan wabah penyakit ini dan lindungilah kami.”
Sebagaimana doa yang diajarkan Hadhrat Masih Mau’ud as melalui ilham oleh Allah swt.:
Robbi kullu syaiin khodimuka robbi fahfazni wansurni warhamni
Yaa Allah, segala sesuatunya adalah hamba Engkau, lindungi, tolong, dan kasihilah aku.
Kita mengetahui bahwa virus corona ini adalah hamba Allah dan telah “mengguncangkan” seluruh dunia. Oleh karena itu, kita berdoa pada Allah Ta’ala, semoga wabah ini cepat berlalu dari dunia ini. Aamiin.
Terakhir, pemerintah telah mengimbau kita semua supaya stay at home maka kita harus menaatinya sebagai ikhtiar. Sebab, tujuannya tidak lain adalah untuk kebaikan kita bersama, yaitu agar mata rantai virus corona bisa lekas putus dan kita dapat melakukan aktivitas seperti sediakala.
Semoga Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa baik kita agar kita kembali berkumpul untuk sholat berjamaah, semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari marabahaya, aamiin aamiin yaa robbal a’lamin.