World Sight Day atau Hari Penglihatan Mata sedunia yang diselenggarakan di Kabupaten Kuningan mengharumkan Desa Manislor. Betapa tersanjungnya warga yang mayoritas warga Ahmadiyah tersebut, bisa unggul dan tampil sebagai pendonor kornea mata terbanyak se-Kabupaten Kuningan. Perayaan yang diselenggarakan di setiap minggu kedua bulan Oktober setiap tahunnya itu, tahun 2022 kali ini mengusung tema “Love Your Eyes” (Cintai Matamu).
Menjadi calon pendonor mata tidaklah semudah yang dibayangkan. Pengorbanan ini bukan sekadar mengisi formulir dan menunggu giliran donor, namun dibutuhkan kerelaan hati serta ketulusan dari pendonor maupun keluarganya. Bagaimana tidak? Donor kornea mata tidak dilakukan seperti halnya donor darah atau organ tubuh lainnya. Kornea mata hanya bisa diambil dan dimanfaatkan ketika pendonor meninggal dunia. Hal itu berarti, pendonor tidak pernah tahu lagi kapan prosesnya terjadi dan kepada siapa korneanya diberikan. Inilah yang menjadi titik berat bahwa donor mata adalah sebuah pengorbanan yang tulus, tanpa pernah bisa diulas lagi oleh sang pemberi.
Masyarakat Manislor umumnya, serta Jemaat Ahmadiyah pada khususnya pasti merasa bangga berada dalam satu kesatuan yang bergerak bersama dalam kegiatan kemanusiaan ini. Ketika masih banyak masyarakat yang awam dan bahkan mengecam, Jemaat Ahmadiyah tampil sebagai komunitas pendonor terbesar hampir di berbagai tempat di Indonesia. Demikian halnya di Kuningan pada perayaan Hari Penglihatan Sedunia tahun 2022 ini. Program kemanusiaan jemaat ini bahkan pernah mencatatkan rekor MURI.
Hari Penglihatan Mata Sedunia seharusnya menjadi titik tolak yang menyadarkan masyarakat tentang pentingnya mata sebagai karunia Tuhan. Mata menjadi jendela dunia ketika kesehatannya terjaga. Namun ketika penglihatan terganggu karena penyakit, maka tidak ada hal lain yang dibutuhkan selain pengorbanan dan rasa kemanusiaan. Ahmadiyah telah memberi contoh, bagaimana seharusnya hidup berdampingan dengan sesama manusia, serta memaksimalkan kebermanfaatan organ yang dimiliki bahkan hingga akhir hayat.
Menjadi bagian dari pendonor mata, sama halnya dengan merasakan bagaimana hidup tanpa memiliki penglihatan, sehingga akan menambah rasa kepedulian terhadap sesama yang tidak dapat melihat dunia dalam hidupnya. Hari Penglihatan Sedunia dan para pendonor dari Ahmadiyah telah menyadarkan kita untuk selalu menjaga kesehatan mata, agar kelak tetap berguna meskipun raga sudah tak lagi bernyawa. Semoga lebih banyak orang yang terinspirasi untuk ikut menjadi calon pendonor mata, sebagaimana para Ahmadi serentak melakukan pengorbanannya secara sukarela.