Love For All TV menyajikan 3 Episode yang membahas tuntas soal Covid 19, Penyembuhan dan Vaksinasi Covid. Banyak yang terjadi 2020-2021 sejak kemunculan virus ini. Pada Talkshow bertema kesehatan ini, dr.Gia Pratama seorang dokter Hemodialisa, Influencer dan Penulis Novel best seller ini mengupas tuntas mengenai Mitos, Fakta dan Konspirasi Covid-19 dan Vaksin.
Apakah Virus Corona ada?
Ketika ditanya, Virus Corona itu sebetulnya ada atau tidak? menurutnya,
Virus covid itu ada, dan virus ini tidak peduli siapa saja manusia yang mau percaya atau tidak. Jadi ia bisa menjangkit siapa saja.
Virus ini sudah menjangkit lebih 100 juta orang di seluruh dunia.
Jika dibandingkan bahayanya, ada juga virus lain yang menjangkit 100 juta orang di dunia yaitu Virus HIV tapi membutuhkan waktu 40 tahun untuk menjangkau 100 juta orang di dunia. Sedangkan virus Covid-19 ini dalam waktu hanya 1 tahun saja bisa meluluhlantakkan dunia.
Jika diukur tingkat daya bunuh Covid 3-5 %, sedangkan HIV 50 % tetapi daya sebarnya yang mengerikan dan cepat itu lah yang menyebabkan virus covid 19 ini bahaya.
Kalau ditanya lagi, Kan virus gak keliatan dok?
Memang tidak terlihat, karena ukuran virus sangat sangat kecil hanya 100 nm (nanometer), yang hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron. Kalau dibayangkan ada celah ukuran 1 mm, ini bisa dimasuki 10.000 virus, Karena ukurannya yang sangat kecil jadi dapat menginfeksi banyak orang.
Jadi Virus ini ada!
Indonesia pernah mencatat rekor, 4 dari 10 orang sudah terjangkit covid ini di bawah standar WHO (Positivity Rate 30 % ), kok bisa tinggi?
Ada dua kemungkinan, bisa penularan virus yang dahsyat atau pemeriksaan atau swab test nya kurang dan tidak merata di seluruh Indonesia. Jadi terlihat sangat besar angka nya karena yang di test sedikit. (Catatan selama 2020)
Apakah vaksin solusi?
Vaksin adalah salah satu solusi jadi bukan satu satunya solusi
dr. Gia menggambarkan penanganan Covid-19 ini dengan sebuah rumus. Layaknya rumus fisika, rumus ini dinamakan Rumus risiko infeksi
Rumus Resiko Infeksi
RI = JV / IT
RI = Resiko Infeksi
JV = Jumlah Virus
IT = Imunitas Tubuh
Jadi bagaimana menurunkan resiko infeksi?
Upaya untuk menurunkan Jumlah virusnya dan menaikan imunitas tubuh
Bagaimana menurunkan jumlah virus ke badan kita?
(JV) yakni dengan Protokol Kesehatan yang tepat dan dibiasakan. Protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah antara lain; Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas dan sekarang ditambah dengan menghindari makan bersama
Bagaimana menaikan imunitas tubuh?
(IT) Menaikan Imunitas tubuh antara lain:
- Nutrisi yang cukup,
- istirahat cukup,
- olahraga yang teratur
Ibarat 3 kaki, jika salah satu tidak dilakukan, maka berkuranglah satu kaki. Jika syarat imunitas tubuh berkurang satu kaki maka resiko tertular meningkat. Kemudian ada poin yang keempat yakni vaksinasi.
- Vaksinasi
Vaksin adalah menaikan imunitas tubuh
(memasukan elite sniper kedalam tubuh kalau bahasa perang)
Perlu diketahui, Virus berbeda dengan bakteri, bakteri ini mempunyai tubuh dan menyerangnya dengan cara berhadapan langsung dengan sel di tubuh kita. Sedangkan virus seperti ninja, senyap dan menyelinap masuk ke sel-sel tubuh. Ia punya mahkota (yang dinamakan Corona) jadi bisa menembus kedalam sel melalui topeng itu sendiri.
Dengan Vaksin, ini akan menambah jumlah pasukan penyerang virus di dalam tubuh. Dalam artian, jika terkena virus atau terpapar tidak akan menularkan atau gejalanya lebih ringan.
Vaksin diperebutkan seluruh negara, dan Indonesia sedang memproduksi sendiri yang bernama Vaksin Merah Putih untuk mencukupi kebutuhan seluruh warga negara.
Vaksin diambil dari Covid virus RNA selain sulit pembuatannya karena sangat sangat kecil, jadi proses pembuatannya butuh waktu yang lama
Corona atau Crown artinya mahkota yang mahkota nya adalah menusuk sel sel kita, nah vaksin ini virus tanpa mahkota jadi membantu menyerang virus yang masuk ke dalam tubuh.
Lebih baik terkena virus atau melakukan vaksin? karena ini sama sama berjuang melawan covid itu. Vaksinasi tidak diprioritaskan bagi penyintas covid, Kenapa? Karena ia membentuk antibodi nya dengan virus yang sudah tidur dalam dirinya. Sedangkan vaksin bagi orang yang tidak terpapar untuk mencegah adanya gejala yang parah dan membentuk antibodi dalam tubuh. Meskipun antibodi akan mati setelah 4 bulan, makanya jika sudah lebih dari 3 bulan, penyintas covid boleh divaksinasi.
Selengkapnya pada Talkshow Love For All TV https://www.youtube.com/watch?v=Imjt3OdHEVA&t=929s
Penulis : Sofia Farzanah