Oleh: Mln. C. Sofyan Nurzaman Wahab
Tahun 2020 merupakan tahun yang tidak akan pernah terlupakan dalam sejarah kehidupan umat manusia. Tatanan dunia yang telah berjalan cukup lama, kini mengalami suatu perubahan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh semua orang. Penyebab utamanya adalah terjadinya pandemic covid 19 yang menjangkiti penduduk dunia.
Jutaan orang terpapar covid 19 dan ratusan ribu orang mati karena terinfeksi covid 19 serta ratusan jutaan penduduk dunia terdampak akibat mewabahnya covid 19. Begitu luas dampaknya hingga meliputi berbagai sektor. Mulai dari perekonomian, kesehatan, pendidikan, sosial, politik dan budaya.
Bahkan, tempat peribadahan keagamaan pun turut merasakan pengaruhnya, sehingga umat harus beribadah di rumah dan tentu saja kebijakan ini menimbulkan pro-kontra di lingkungan umat beragama.
Begitu pula, seluruh komponen masyarakat dari kalangan atas, menengah dan bawah pun ikut menanggung beban akibat dari wabah covid 19 yang saat ini masih mengancam dunia. Sungguh sendi-sendi kehidupan manusia di bumi ini ikut mengalami perubahan dan pergeseran yang sangat signifikan, bahkan kondisi alam pun ikut terpengaruh cukup serius akibat pandemi covid 19. Namun hikmahnya untuk beberapa waktu, alam rehat sejenak dari upaya tangan-tangan manusia yang setiap waktu melakukan berbagai aktifitasnya demi kelangsungan hidup mereka.
Dalam situasi seperti ini setiap kejadian yang terjadi dan berkaitan dengan kehidupan umat manusia, tentu akan menimbulkan dampak positif dan negatif bagi manusia itu sendiri dan lingkungannya. Bila seseorang menghadapi suatu musibah berat dalam hidupnya, biasanya yang selalu dilihat hanya sisi negatifnya saja.
Akibat dan dampak yang merugikan saja yang menjadi bahan pembicaraannya. Sementara dampak sisi nilai positif dari peristiwa itu terlupakan begitu saja. Bahkan, sama sekali tidak dijadikan sebagai bahan renungan atau instrofeksi diri untuk menjadi dasar pijakan perubahan ke depan yang lebih baik. Padahal bisa saja suatu musibah yang terjadi malahan dampak positifnya lebih banyak, ketimbang dampak negatifnya yang justru lebih sedikit.
Oleh karena itu dalam tulisan ini akan diuraikan secara ringkas beberapa dampak positif dari pandemi covid 19 bagi umat manusia, dengan maksud agar dari peristiwa besar yang terjadi dalam kehidupan kita meskipun sangat pahit, dan mungkin hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.
Kita dapat meraih manfaat yang akan sangat berarti bagi kelangsungan kehidupan kita di masa yang akan datang. Tetapi jika kita tidak mau mengetahui apa sebenarnya hikmah dibalik semua peristiwa yang terjadi saat ini, maka sudah pasti peristiwa kali ini hanya akan berlalu begitu saja dengan meninggalkan kesedihan dan luka yang dalam bagi umat manusia di seluruh dunia.
Allah Ta’ala Tidak Menciptakan Sesuatu dengan Sia-Sia
Dalam Al-quran, Allah Ta’ala telah mengemukakan dengan jelas bahwa apapun yang telah Dia ciptakan sama sekali tidak akan sia-sia. Artinya dibalik semua itu pasti ada hikmahnya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Wahai Tuhan kami tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci Engkau dari perbuatan sia-sia, maka peliharalah kami dari azab api. (Q.S. Ali-Imran :191)
Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa semua yang telah diciptakan oleh Allah Ta’ala tentunya mengandung hikmah dan manfaat di dalamnya. Karena Dia Yang Maha Suci dan Bersih dari perbuatan yang sia-sia. Meskipun demikian bisa saja karena ketidaktahuan manusia beranggapan bahwa apa yang telah diciptakan Tuhan itu tidak ada faedahnya atau bahkan hanya merugikan umat manusia.
Sejatinya pikiran seperti itu sungguh keliru. Jika saja manusia tahu apa yang telah diciptakan Tuhan itu banyak hikmah dan manfaatnya bagi kehidupan umat manusia, maka sudah pasti mereka akan menghargainya dan selalu mengucapkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala.
Sebagai contoh virus, bakteri atau kuman merupakan makhluk yang sangat amat kecil dari antara ciptaan Allah Ta’ala. Sekiranya kita hanya melihat sisi negatifnya saja dari semua makhluk tersebut, maka akan timbul pertanyaan: apa manfaatnya? Atau untuk apa Tuhan menciptakan makhluk kecil yang justru banyak merugikan kehidupan manusia?
Semua pertanyaan itu tidak benar. Terbukti ketika para ilmuan melakukan penelitian mendalam terhadap mahluk-mahluk kecil tadi, mereka menemukan ternyata sebenarnya bakteri, virus atau kuman, ada juga yang bermanfaat dan malahan dibutuhkan oleh tubuh kita untuk proses kelangsungan hidup umat manusia.
Oleh karena itu hendaknya kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas apa yang telah diciptakannya dengan tanpa sia-sia. Begitu juga dengan wabah covid 19 yang sedang melanda dunia. Pasti sesuai dengan ayat Al-quran di atas bahwa selain dampak negatifnya yang timbul, ada juga muncul manfaat atau hikmah positif di dalamnya bagi umat manusia.
Tentunya hikmah dibalik pandemi covid 19 yang kini tengah terjadi harus kita lihat dari sisi positifnya. Salah satu hikmah dari peristiwa besar ini, adalah gara-gara covid 19 telah mendorong sendi-sendi tatanan kehidupan umat manusia bergerak cepat menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Beberapa Hikmah dari Pandemi Covid 19 bagi Umat Manusia
Di dalam tulisan ini akan disampaikan beberapa hikmah positif yang dapat diambil dari kejadian pandemi covid 19 bagi kelangsungan hidup. Tidak hanya bagi segolongan orang saja, tetapi untuk semua umat manusia di dunia bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya. Adapun hikmah dibalik pandemi covid 19 yang terjadi saat ini adalah sebagai berikut:
- Menjadikan Manusia Hidup Lebih Bersih dan Sehat
Sejak covid 19 mewabah di muka bumi, maka penduduk dunia mulai merubah gaya hidupnya menjadi lebih bersih, lebih sehat dan lebih memperhatikan kesehatan. Di rumah, di tempat kerja, di sekolah, di tempat ibadah, di pasar, di fasilitas umum dan dimana pun orang-orang berada selalu berusaha hidup bersih dan menjaga kesehatan.
Selain itu, juga dimana-mana karena dampak covid 19, masyarakat dikondisikan untuk selalu menjaga kesehatan diri dengan sering cuci tangan, olah raga, makan yang bersih dan sehat. Pokoknya hampir kebanyakan orang kini melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih bersih dan sehat agar terhindar dari terpapar oleh covid 19.
Sebenarnya Islam sudah sejak awal kedatangannya telah mengajarkan kepada umatnya prinsip-prinsip hidup suci/bersih dan sehat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Allah tidak berkehendak menjadikan kesukaran atasmu, akan tetapi Dia berkehendak mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu supaya kamu bersyukur” (Q.s. Al-Maidah : 7)
Begitu pula Rasulullah saw. bersabda: “Agama Islam itu adalah (agama) yang bersih/suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci.“ (H.R.Baihaqi)
Hanya saja dalam pelaksanaannya sebagian besar umat manusia belum melakukan secara baik dan benar menjalani hidup sehat dan bersih. Pelajaran yang diajarkan dalam Islam diantaranya: (1) Allah Ta’ala sangat menyukai hal-hal yang suci/bersih; (2) Allah Ta’ala mengajarkan melalui Nabi saw. agar umatnya melakukan wudhu sebelum shalat; (3) Kesucian/kebersihan bagian dari keimanan; (4) Nabi saw. menganjurkan untuk membersihkan rumah. Inilah beberapa contoh bagaimana Islam sangat menganjurkan untuk hidup sehat dan bersih.
Alhasil, hikmah dibalik wabah covid 19 telah memaksa dan menyadarkan umat manusia bahwa betapa pentingnya hidup bersih dan sehat. Tidak hanya dalam kata-kata saja, tetapi mereka berusaha mengamalkan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya serta bergaya hidup sehat. Karena itu semua merupakan bagian dari keimanan seseorang dalam menerapkan ajaran-ajaran agama di kehidupannya.
- Menyadarkan Manusia terhadap Kematian
Akibat pandemi covid 19 yang terjadi akhir-akhir ini telah begitu banyak menelan korban jiwa. Hampir setiap hari ada saja informasi kematian di berbagai tempat di dunia dikarenakan terpapar oleh covid 19. Para medis yang merawat pasien covid 19 dan para petugas pemakaman telah menjadi saksi atas korban keganasan covid 19, yang menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat dunia.
Bila dihitung jumlah kematian akibat terjangkit covid 19 telah mencapai puluhan ribu orang. Bahkan korban akibat covid 19 ini tidak pandang bulu, siapa saja bisa direngut nyawanya. Tidak Orang kaya atau miskin, tua atau muda, laki atau perempuan, orang besar atau kecil, kalangan atas atau bawah dan siapa pun bisa menjadi korban covid 19.
Termasuk para medis yang merawat pasien pun tidak terlepas dari ancaman bahaya covid 19. Di beberapa tempat, mereka juga ada yang menjadi korban. Sungguh pandemi covid 19 yang memakan banyak kematian ini, telah menyebabkan kesedihan dan keprihatinan bagi umat manusia di muka bumi ini.
Sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman dalam Al-quran bahwa, “Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati.”(Q.S.Ali-Imran:186). Sejak awal penciptaan manusia Tuhan telah mengingatkan manisia bahwa sehebat dan sekuat apa pun yang namanya mahluk yang bernyawa pasti akan mati. Sampai saat ini tidak ada manusia yang tahu kapan dan karena apa nyawanya akan diambil oleh Tuhan-Nya.
Dengan pandemi covid 19 yang terjadi begitu luar biasa dampaknya, telah menyadarkan umat manusia bahwa kematian itu sebenarnya setiap detik mengintai mereka. Hanya Allah Ta’ala lah yang bisa menentukan kapan, bagaimana dan dimana saat makhluk ciptaannya akan diambil ruhnya kembali kepada sang Khaliq.
Walhasil, hikmah dari pandemi covid 19 ini adalah: (1) Menyadarkan manusia agar mereka memberikan perhatian terhadap kehidupan akhirat; (2) Mengingatkan manusia jangan hanya sibuk mencari duniawi yang tak berujung; (3) Harta, kekuasaan dan jabatan yang dimiliki oleh manusia, saat kematian datang tidak ada yang dibawa kecuali iman dan amal sholehnya; (4) Mengingatkan manusia agar beribadah dan amal sholeh dilakukan sejak awal, supaya ketika dipanggil Tuhan-nya, ia telah siap menghadap sang Khaliknya; (5) Manusia menyadari bahwa dirinya lemah dan tidak ada yang abadi, hanya Allah Ta’ala Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
- Menjadikan Manusia Selalu Berdoa Meminta Keselamatan
Pandemi covid 19 telah menjadikan manusia menyadari sepenuhnya bahwa dirinya tidak berdaya sama sekali di hadapan Tuhannya. Betapa tatanan kehidupan atau peradaban manusia yang telah dibangun sebelumnya, kini menjadi berubah derastis seketika hanya karena covid 19 yang sedang mewabah di dunia. Kemana dan kepada siapa manusia harus berlindung serta memohon petunjuk agar selamat dari ancaman covid 19 yang mematikan ini.
Sesungguhnya Tuhan dalam Kitab Suci Al-quran telah berfirman: “Aku mengabulkan doa-doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, karena itu hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. : Al-Baqarah: 187). Jadi dari ayat ini jelas bahwa Tuhan adalah tempat memohon umat manusia, dan Dia berjanji akan menjawab permohonan manusia.
Dalam kondisi menghadapi pandemi covid 19, bagi umat manusia tidak ada wujud lain untuk memohon perlindungan dan keselamatan selain Allah Ta’ala. Ketika manusia merendahkan dirinya di hadapan Tuhannya dan memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, maka pasti Dia pun akan hadir untuk menjawab doa hamba-Nya.
Alhasil hikmah dari pandemi covid 19 ini telah membuat manusia sadar bahwa doa merupakan sebuah sarana yang efektif untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah Ta’ala. Dengan ancaman kematiaan setiap saat dari wabah covid 19 ini, maka menyadarkan manusia untuk selalu:
(1) Berdoa hanya kepada Allah Ta’ala, bukan kepada wujud lain; (2) Memohon doa perlindungan dan keselamatan kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, maka Allah Ta’ala pasti akan mengabulkan doa hamba-Nya, (3) Menyambut seruan Allah Ta’ala, agar doa-doanya terkabulkan; (4) Menjadikan doa sebagai senjata dalam menghadapi musibah; (5) Selalu berdoa untuk keselamatan umat manusia dari segala musibah.
- Melatih Manusia Menjadi Lebih Sabar
Dalam menghadapi covid 19, umat manusia dituntut memiliki kesabaran yang tinggi. Ketika pandemi covid 19 merebak di dunia, maka apa pun yang sebelumnya bisa dilakukan dengan mudah. Kini kebiasaan itu tidak bisa lagi dilakukan dengan semau sendiri, tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Sifat sabar sangat dituntut dalam menjalani hidup di masa wabah covid 19. Banyak aturan protokol kesehatan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan demi memutus rantai penyebaran covid 19.
Allah Ta’ala sangat mencintai orang yang sabar dan Islam telah mengajarkan bahwa sifat sabar merupakan akhlak mulia. Selama sifat sabar ini belum dimiliki oleh manusia, maka bagaimana dia bisa menerima semua percobaan dan ujian yang datang dari Allah Ta’ala. Karena kunci sukses dalam menghadapi musibah adalah kesabaran. Sebagaimana Dia berfirman: “Hai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S. Al-Baqarah : 153)
Walhasil hikmah dari pandemi covid 19 yang telah menimpa umat manusia saat ini menjadikan manusia memiliki sifat lebih sabar dari sebelumnya. Ketika wabah covid 19 ini merebak di dunia, maka mendorong manusia untuk:
(1) Lebih bersabar dalam menghadapi segala musibah; (2) Menjadikan sifat sabar sebagai akhlak yang harus dimiliki setiap orang; (3) Mengamalkan kesabaran dengan benar, bukan lagi hanya dalam kata-kata; (4) Senantiasa sabar dalam menerima ujian dari Tuhan; (5) Memahami pentingnya arti sebuah kesabaran sebagai kesuksesan.
- Membuat Manusia Selalu Bersyukur
Kebanyakan manusia tidak mensyukuri nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepada mereka. Seolah-olah karunia yang diperolehnya itu semata-mata hasil jerih payahnya sendiri. Mereka lupa sesungguhnya semua yang dimiliki itu adalah anugerah dari Tuhannya.
Ketika pandemi covid 19 melanda umat manusia di seluruh dunia, maka peristiwa ini mampu menjadikan umat manusia sadar bahwa bersyukur kepada Tuhan itu sangat penting. Begitu banyak nikmat dan keberkahan yang diberikan oleh Tuhan kepada umat manusia sejak dulu, baik yang diminta atau pun yang tidak.
Walaupun musibah covid 19 tengah menyusahkan umat manusia, namun kita harus tetap bersyukur kepada Allah Ta’ala karena hingga kini kita masih diberikan rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah bagi umat manusia di muka bumi ini.
Dalam Al-quran Allah Ta’ala telah memerintahkan “Jika kamu bersyukur, pasti akan Aku limpahkankan lebih banyak karunia padamu. Jika kamu tidak bersyukur, maka ketahuilah sesungguhnya azab-Ku amat keras”. (Q.S. Ibrahim: 7).
Dari ayat ini menjadi jelas bahwa jika umat manusia mau bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat yang diperolehnya saat ini, maka Allah Ta’ala akan menambah lagi nikmatnya. Tetapi jika ingkar, maka azab pedihlah yang akan menimpa umat manusia.
Walhasil hikmah dari pandemi covid 19 ini adalah telah menjadikan manusia: (1) Menyadari pentingnya rasa syukur; (2) Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Ta’ala dengan ibadah; (3) Mensyukuri atas nikmat yang diperoleh walau sekecil apapun; (4) Mengungkapkan rasya syukur kepada Tuhan dengan berbagi kepada sesama manusia.
- Menyadarkan Manusia Pentingnya Solidaritas & Peduli pada Orang Lain
Musibah pandemi covid 19 membuka mata manusia bahwa setiap orang perlu memiliki solidaritas dan kepeduliaan pada orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Akibat pandemik covid 19 ini banyak orang yang terkena dampak secara sosial ekonomi.
Mereka saat ini membutuhkan bantuan dan perhatian berbagai pihak agar mereka tetap bisa bertahan untuk melanjutkan kehidupanya. Namun bagi mereka yang beruntung memiliki ekonomi yang mapan, mereka disadarkan akan pentingnya peduli kepada orang yang kekurangan.
Sikap solidaritas di masa pandemi covid 19 perlu didorong agar semua orang menjadi tergerak jiwanya untuk saling membantu sesama umat demi kemanusiaan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa. Jangan kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” ( Q.S.: Al- Maidah : 3)
Alhasil hikmah dari pandemi covid 19 yang terjadi telah menjadikan umat manusia lebih sadar dan pentingnya solidaritas serta kepedulian terhadap sesama manusia. Selain itu juga manusi menjadi:
(1) Lebih sadar pentingnya solidaritas di antara umat manusia; (2) Menyadari bahwa hidup di dunia harus saling tolong menolong diatara sesama; (3) Lebih peduli kepada mereka yang lemah dan membutuhkan; (4) Lebih peka terhadap orang-orang yang kekurangan untuk ditolong; (5) Merasa bahagia bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
- Meningkatkan ketakwaan manusia kepada Allah Ta’ala
Allah Ta’ala telah menciptakan manusia dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Sebagai seorang yang beragama, ketakwaan kepada Allah Ta’ala adalah perkara yang sangat penting. Apalagi disaat pandemi covid 19 sedang merebah, orang-orang perlu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Dalam menghadapi musibah ini, tidak ada jalan lain kecuali bertakwa kepada Allah. Dengan memiliki ketakwaan yang sempurna terhadap Allah Ta’ala, maka akan diberikan jalan keluar dari segala masalah yang sedang dihadapinya.
Sebagaimana dalam Al-quran Allah Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia akan menjadikan jalan keluar untuknya, Dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak pernah ia sangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia memadai baginya.“ (Q.S. At-Thalaq :2-3)
Sesuai ayat ini siapa yang bertaqwa kepada Allah Ta’ala, maka Allah Ta’ala akan memberikan jalan keluar bagi mereka dalam menghadapi masalahnya dan bahkan Dia akan memberikan juga rizki yang tidak disangka-sangka.
Walhasil hikmah dari pandemi covid 19 ini telah menjadikan manusia:
(1) Lebih meningkat ketakwaannya kepada Allah Ta’ala; (2) Lebih yakin jika mereka bertakwa, maka Allah Ta’ala akan memberikan solusi; (3) Lebih menyadari bahwa takwa kepada Allah Ta’ala adalah penting dalam diri orang beriman.
- Melatih Manusia Berkorban Harta dan Jiwa
Dengan adanya wabah covid 19 ini manusia diajarkan untuk selalui siap berkorban harta dan jiwanya. Setiap saat harta dan jiwa seseorang bisa hilang dalam sekejap. Tidak sedikit seseorang yang tadinya memiliki harta banyak, kini semua telah hilang akibat dampak covid 19. Begitu juga jiwa seseorang direngut seketika terpapar oleh covid 19 yang sedang mewabah.
Di dalam Al-quran sesungguhnya Allah Ta’ala sudah menjelaskan agar orang-orang beriman selamat dari azab yang pedih adalah dengan cara berjihad di Jalan Allah melalui harta dan jiwanya. Jadi, berjuang di jalan Allah Ta’ala, yakni mengorbankan harta dan jiwanya, hendaknya dilakukan dengan niat semata-mata mencari ridha Allah Ta’ala.
Tanpa memiliki maksud-maksud lainnya, tetapi benar-benar demi Allah Ta’ala. Sebagaimana Dia berfirman: “Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kamu berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Hal itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”(Q.S.Al-Saff : 11)
Alhasil hikmah dari pandemi covid 19 ini menjadikan manusia:
(1) Berlomba-lomba melakukan pengorbanan harta dalam berbagai bentuk demi menolong sesama umat manusia. (2) Menyisihkan sebagian hartanya untuk kemashalatan umat; (3) Para tenaga medis rela setiap saat bergelut dengan taruhan nyawa merawat penderita covid 19; (4) Begitu pula para relawan berjuang dengan ikhlas membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanganan covid 19 tanpa pamrih; (5) Masyarakat ikhlas dan tabah bila ada anggota keluarganya meninggal karena covid 19.
- Menjadikan Manusia Taat dan Patuh
Ketika masalah wabah covid 19 menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup umat manusia, maka pemerintah dengan sigap melakukan upaya-upaya penanganan dan penyelamatan bagi masyarakatnya. Beberapa himbauan dan instruksi dikeluarkan oleh pemerintah agar diamalkan oleh masyarakat dalam upaya memutus rantai penyebaran covid 19.
Dalam kondisi seperti demikian masyarakat secara umum dituntut untuk taat dan patuh kepada pemerintah. Karena pemerintah memiliki wewenang dan kemampuan dibidang kesehatan untuk menyelamatkan masyarakatnya dari wabah covid 19.
Sebenarnya Islam sudah mengajarkan kepada umatnya tentang keitaatan. Pertama taat kepada Allah. Kedua taat kepada rasulnya dan ketiga taat kepada ulil amri minkum (pemerintah yang sah). Hanya saja dalam prakteknya, sebagian besar belum mengamalkan sebagaimana mestinya. Sebagaimana Dia berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada Rasul-Nya, dan orang-orang yang memegang kekuasaan di antaramu.” (Q.S. An-Nisa: 59)
Alhasil hikmah dibalik pandemi covid 19, manusia benar-benar menjadi:
(1) Menyadari pentingnya taat dan patuh kepada Allah dan Rasul; (2) Lebih taat dan patuh terhadap instruksi pemerintah; (3) Menyadari pentingnya taat kepada pemerintah; (4) Lebih taat dalam memakai masker, cuci tangan, tinggal di rumah dan jaga jarak.
- Melatih Manusia Disiplin
Sebelum mewabahnya covid 19, kebanyakan umat manusia kurang disiplin dalam menjalani kehidupannya. Namun kini dengan adanya pandemi covid 19, orang-orang mulai belajar lebih disiplin dalam menjalani kehidupan. Karena khawatir terpapar covid 19, orang-orng menyadari pentingnya disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, disiplin cuci tangan, disiplin hidup bersih, disiplin jaga kesehatan dan disiplin jaga jarak. Kondisi ini melatih manusia untuk hidup disiplin lebih baik dari sebelumnya.
Sesungguhnya Islam sejak permulaan sudah menerapkan hidup disiplin dalam segala hal. Umat Islam dilatih disiplin mendirikan shlolat 5 waktu dan shalat sunnah lainnya. Mereka juga dididik disiplin menjaga kebersihan diri dengan wudhu setiap akan shalat, dan disiplin menjaga kebersihan rumah, tempat ibadah dan lingkungannya serta disiplin dalam menggunakan waktu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Demi masa. Sesunggunya manusia pasti ada dalam kerugian.” (Q.s: Al-Asr:1-2)
Alhasil hikmah dari pandemi covid 19 ini, sebagian besar umat manusia:
(1) Lebih disipin dalam menjaga kebersihan; (2) Lebih disiplin dalam memelihara kesehatan; (3) Lebih disiplin dalam mematuhui himbauan pemerintah, seperti,pakai masker, di rumah aja; jaga jarak (4) Lebih disiplin dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.
- Mendorong Manusia Terus Berpikiruntuk Berubah
Dalam menghadapai wabah covid 19, semua pihak dituntut terus berpikir mencari solusi yang terbaik, cepat, tepat dan efektif agar bisa menangani pandemi covid 19. Pemerintah, ilmuan, pejabat, dan semua lapisan masyarakat sedang berfikir menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat dapak wabah ini. Karena kalau diam saja tanpa berfikir, maka tidak mungkin ditemukan jalan keluar dari masalah covid 19.
Sebagimana dalam ayat Al-quran AllahTa’ala menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak berubah. Dia berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. “ (Q.S.: Al-Ra’d: 11)
Dari ayat ini jelas bahwa bagaimana manusia bisa berubah begitu saja tanpa mereka sendiri melakukan perubahan. Untuk itu dalam menghadapi wabah covid 19 ini, semua pihak harus berfikir keras mencari solusi terbaik bagi keselamtan umat manusia. Dan tentunya manusia sendiri harus melakukan perubahan menuju lebih sehat, lebih bersih dan lebih baik dalam menjalani kehidupan ini.
Alhasil, hikmah dibalik pandemic covid 19 ini telah mendorong umat manusia untuk: (1) Terus berpikir mencari solusi dalam menghadapi musibah; (2) Melakukan perubahan menuju lebih baik dari sebelumnya; (3) Terus berusaha mencari hal-hal baru yang bermanfaat bagi umum; (4) Terus melakukan penelitian-penelitan untuk kemashlatan umat; (5) Melakukan inovasi-inovasi baru dan kreatif dalam segala bidang di tengah pandemi.
Semoga dibalik peristiwa pandemi covid 19 ini kita bisa mengambil hikmah yang tersembunyi sehingga akan bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Dan semoga Allah Ta’ala menganugrahkan akal kepada umat manusia untuk bisa menangani pandemi covid 19. Dan semoga Allah Ta’ala segeramenyelamatkan umat manusia dari musibah ini. Aamiin