Oleh: Mln. Basyiruddin Aziz
Banyak sekali tulisan atau artikel maupun ceramah yang mengungkapkan tentang pentingnya kita untuk selalu berbuat baik, apakah itu terhadap sesama manusia maupun terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Memang, inilah yang seharusnya kita lakukan dalam menjalani hidup di dunia ini. Apalagi, kita sebagai makhluk yang sempurna dan paling mulia. Tentu, tidak cukup hanya membuat/membaca tulisan saja, tidak cukup hanya mendengarkan ceramah saja, akan tetapi lebih kepada pengamalan atau pelaksanaannya. Ini yang penting. Sebab, inilah yang diinginkan dan diharapkan oleh Allah swt dari kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. Berbuat baik bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Ketika kita ingin berbuat baik hendaknya kita jangan pilih kasih, jangan melihat latar belakang seseorang, entah itu suku, agama, ras, atau status sosialnya, tapi lihatlah dia sebagai hamba Allah yang sedang membutuhkan pertolongan.
Dan, satu hal yang paling penting yang harus kita ingat adalah ketika kita hendak berbuat baik maka tanamkanlah terus dalam hati kita niat yang tulus dan ikhlas semata-mata hanya ingin mendapatkan ridha dari Allah swt. Jangan karena ingin dipuji, ria/pamer, atau karena ingin mendapatkan balasan kebaikan dari orang yang telah kita bantu.
Jika perbuatan baik yang kita lakukan semata-mata hanya ingin mendapatkan pujian atau supaya mendapatkan balasan kebaikan dari orang yang telah kita bantu maka perbuatan baik seperti ini hanya akan menjadi sia-sia saja atau tidak akan bernilai ibadah, bahkan justru perbuatan itu akan sangat dibenci oleh Allah swt. Oleh karena, itu kita harus selalu berhati-hati dalam menerapkan niat utama dalam hati kita ketika hendak berbuat baik. Apalagi, Allah swt bisa membaca hati dan pikiran kita. Teruslah berbuat baik selama kita masih hidup di dunia ini. Jangan sia-siakan kesempatan baik ini yang sudah diberikan oleh Allah swt. Jadikanlah perbuatan baik ini sebagai ladang amal kita untuk bekal hidup di akhirat nanti.
Sebagaimana Hadhrat Hazrat Masih Mau’ud as bersabda di dalam salah satu buku tulisan beliau yaitu buku Al-Wasiyat, “Tempuhlah segala macam jalan kebaikan, karena kita tidak tau dari jalan kebaikan mana kita akan diterima oleh Allah swt”. Artinya, kita harus terus menerus melakukan perbuatan baik tanpa menyepelekan sekecil apapun perbuatan baik itu.
Apakah perbuatan baik itu besar pahalanya ataupun kecil pahalanya kita tetap harus melakukannya selama kita masih mampu dan bisa untuk melakukannya. Siapa tau, justru amalan-amalan kecil itulah atau perbuatan-perbuatan baik itulah yang akan mangantarkan kita untuk bisa masuk ke dalam surga keridhaan-Nya. Jadi, kita jangan ragu lagi untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Perbanyaklah terus amal baik kita dengan tulus ikhlas, tanpa dibebani adanya perasaan ingin dipuji atau ingin mendapatkan balasan dari orang yang telah kita tolong. Jika berbuat baik seperti ini yang kita lakukan, maka insya Allah kita akan mendapatkan kasing sayang dari Allah swt.
Jika kita sudah mendapatkan kasih sayang Allah swt maka kita akan mendapatkan kemuliaan hidup, kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti, karena keberkahan demi keberkahan pasti akan mengalir pada diri kita. Berkenaan dengan berbuat baik antar sesama ini, Hadhrat Rasulullah saw bersabda:
Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan dunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya baik di dunia maupun di akhirat. Dan, barangsiapa yang menutupi aib seseorang, niscaya Allah akan menutupi aibnya baik di dunia maupun diakhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selagi hamba itu mau menolong saudaranya yang sedang kesusahan. (HR. Muslim)
Inilah pesan atau nasihat Rasulullah saw kepada umat manusia khususnya umat muslim yang beliau sampaikan di depan para sahabatnya. Alangkah indahnya jika kita semua bisa mengamalkan pesan beliau ini dengan saling memberi, saling membantu dan saling berbagi satu sama lain. Apalagi, disaat-saat kritis seperti sekarang ini di mana seluruh dunia sedang dilanda wabah Covid-19 yang sudah menewaskan ribuan orang.
Tentu, banyak sekali orang-orang yang menderita akibat terkena dampak dari wabah ini. Mulai dari hilangnya nyawa, hilangnya pekerjaan/PHK, kurangnya pemasukan, kelaparan dan lain sebagainya. Tolonglah mereka, bantulah mereka dan selamatkanlah mereka sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Semakin banyak kita berbuat baik, maka akan semakin banyak pula keberkahan yang akan kita peroleh. Banyak sekali cara-cara atau langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain. Akan tetapi, terkadang kita tidak semangat atau bahkan tidak mau menyempatkan diri untuk membantu orang lain, hanya karena gara-gara kita belum melihat orang-orang di sekitar kita melakukan perbuatan baik. Bahkan, orang-orang yang mampu yang seharusnya menjadi teladan malah justru hanya diam-diam saja, cuek tanpa aksi dan reaksi ketika melihat ada orang yang sedang kena musibah.
Nah, kalau sudah seperti ini maka janganlah kita mencari teladan tapi jadilah teladan. Siapa tau jika kita yang pertama kali yang memulai berbuat baik maka orang-orang disekitar pun akan tergerak untuk menirunya dan melakukan hal yang sama. Inilah sebenarnya yang harus kita lakukan jika kita mengaku sebagai orang yang beriman, karena sebagaimana yang telah Allah swt firman kan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 148:
وَلِكُلّٖ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Dan bagi tiap orang ada suatu tujuan dimana ia mengarahkan perhatian kepadanya, maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Dimana pun kamu berada, Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari ayat ini terdapat kalimat (فَاسْتَبِقُوْا الْخَيْرَاتِ) yang berarti berlomba-lombalah kalian dalam berbuat kebaikan. Jadi, kita jangan menunggu orang lain dulu yang pertama kali melakukan kebaikan, lalu baru kita akan mengikutinya. Bukan, bukan seperti itu.
Kalau bisa kitalah yang pertama kali yang memberi contoh. Dan, dalam berbuat baik ini bukan hanya satu hal saja, tidak cukup hanya sekali saja, melainkan harus dilakukan berkali-kali dan banyak sekali hal yang bisa kita lakukan dalam berbuat baik ini. Oleh karena itu, marilah kita semua berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan untuk mencari siapa yang menjadi pemenangnya, bukan untuk mencari siapa yang paling banyak perbuatan baiknya, dan bukan pula untuk mencari siapa yang paling hebat amalan baiknya, melainkan semata-mata hanya untuk mengharap ridha-Nya agar Allah swt senantiasa mencurahkan keberkahan, ampunan dan hidayah-Nya kepada kita.
Alangkah indahnya jika kita semua bisa mengamalkan perbuatan baik ini. Alangkah indahnya jika kita semua bisa merangkai kenangan manis dengan Allah swt dan dengan semua makhluk ciptaan-Nya. Jika hal ini terjadi tentu akan terciptanya suasanya yang aman, nyaman dan damai. Baik itu damai di hati, damai di bumi dan damai di langit. Teruslah berbuat baik meski itu melelahkan, karena suatu saat lelahnya akan hilang sedangkan pahalanya akan selalu ada. Teruslah berbuat baik meski dirimu disepelekan, karena menjadi jahat tidak akan menjadikanmu lebih hebat. Teruslah berbuat baik walaupun tidak dibalas dengan kebaikan lagi karena ganjaran kebaikan itu bukan urusan manusia tetapi urusan Allah swt. Dan teruslah berbuat baik supaya namamu dicatat di surga keridhaan-Nya. Aamiin