(Seri God Summit: Menemukan Karunia – Bagian 3-habis)
Disampaikan di bagian sebelumnya kisah-kisah pengabulan doa. Pada tulisan ini pun kisah pengabulan doa dan pengorbanan masih terus berlanjut. Membuktikan betapa karunia Allah Taala tercurah untuk umat-Nya yang memohon melalui doa.
Ada seorang Ahmadi di Perancis. Beliau tinggal di daerah yang tidak ada Ahmadi di sana. Tahun 2016 beliau baiat. Pada usia 8 atau 9 tahun beliau membaca buku Al-Masih Al-Dajjal. Buku tersebut menyebutkan 3 kelompok orang, yaitu yang mendapat kemenangan, pengecut dan syuhada.
Beliau kemudian berdoa kepada Allah agar dimasukkan ke dalam golongan orang yang mendapat kemenangan. Lalu beliau hijrah dari Arab menuju Perancis dan menuturkan bahwa telah melihat satu channel televisi yang membuatnya mengenal Ahmadiyah. Channel tersebut adalah MTA.
Semakin sering beliau menyaksikan MTA, semakin yakin dengan kebenaran Jemaat. Meski demikian, beliau tetap belum baiat. Hal itu karena satu hal, yaitu beliau tidak memiliki anak. Di channel tersebut ditayangkan satu doa Hadhrat Masih Mauud as yang kemudian beliau baca dan praktekkan doa tersebut.
Berkat doa tersebut, Allah Taala menganugerahkan anak kepada saya. Padahal sebelumnya, dokter telah memvonis bahwa saya tidak dapat memiliki anak. Allah Taala telah memperlihatkan kepada saya satu tanda kebenaran Hadhrat Masih Mau’ud As dengan mengabulkan doa tersebut.
Baca artikel seri God Summit bagian 1
Baca artikel God Summit bagian 2
Pengabulan Doa dan Pengorbanan
Ada seorang Khadim yang gelisah karena belum mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi gelisah tersebut, beliau menangis karena hal tersebut membuatnya tidak dapat membayar Candah.
Muballigh disana menasehatkan kepada beliau agar biasakan menulis surat kepada Khalifatul Masih untuk memohon doa. Tidak selang beberapa lama, Khadim tersebut datang. Sebelumnya beliau gelisah karena tidak dapat membayar Candah. Saat itu datang dan mengatakan, “coba berikan kepada saya formulir Al-Wasiyat.
Muballigh mengatakan, “anda kan tidak punya penghasilan?”
Khaddim itu menjawab, “Allah Taala telah mengabulkan doa-doa dan saya mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji 40.000 Franc (setara 95 juta Rupiah) dan saya berpikir untuk ikut program Al-Wasiyat. Ini merupakan karunia Allah Taala dan Allah Taala yang telah mengabulkan doa-doa, untuk itu adalah perlu bagi saya untuk ikut program Al-Wasiyat.”
Beliau membayar Candah dengan dawam dan penuh ketulusan. Keimanan dan keyakinan semakin meningkat. Allah Taala meningkatkan hal tersebut lebih dari sebelumnya.
Muballigh dari Kongo Kinshasa menceritakan tentang seorang pria di sana.
Ketika mengadakan program membagikan makanan kepada para tahanan, Jemaat menjelaskan ajaran Islam yang hakiki kepada mereka. Beberapa hari setelah acara tersebut, ada seseorang yang datang ke Rumah Missi dan mengatakan bahwa beliau ingin bai’at.
Ketika ditanya, “Kenapa anda ingin bai’at? anda darimana? dan siapa nama anda?”
Beliau mengatakan, “Ketika anda datang ke tahanan. Saya adalah seorang tahanan pada saat itu. Sebetulnya saya tidak bersalah. Namun dimasukan ke penjara. Yang melakukan pelanggaran adalah kawan saya. Namun kawan tersebut malah menangkap saya dan memasukan saya ke penjara.
Beliau mengatakan, “Ketika kelompok anda datang ke penjara dan menutup acara dengan doa, anda pun menyampaikan hikmah berkenaan doa. Anda lalu memimpin doa dan saya pun ikut dalam doa tersebut. Saat itu, saya memanjatkan doa, ‘Ya Allah, jika Engkau mendengarkan doa-doa dan jika orang-orang ini benar, maka bantulah saya dan bebaskanlah saya dari penjara ini. Engkau tau saya tidak bersalah’”.
Tahanan itu berpikir bahwa jika Jemaat ini benar maka Allah Taala pasti akan mengabulkan doanya. Muncul pemikiran seperti itu dalam hatinya ketika berdoa saat itu. Yakni, jika Jemaat ini benar maka doanya akan dikabulkan. Sehingga Allah Taala akan membebaskannya dari penjara ini dengan pertolongan Ghaib-Nya
Dan memang itulah yang terjadi. Kawan saya yang bersalah namun tidak dipenjara, secara tiba-tiba, tidak hanya kembali bahkan datang ke penjara dan memberikan kesaksian bahwa saya tidak bersalah. Ia lalu menyerahkan diri untuk ditangkap dan mengatakan bahwa, ‘dia tidak bersalah dan yang bersalah sebenarnya adalah saya.’
Untuk itu, pada hari itu ia bebas dan langsung ke Rumah Missi untuk baiat. Lalu beliau diberikan pengenalan lebih lanjut berkenaan dengan Jemaat, dan beliau mengatakan, “Allah Taala sendiri telah memberikan bukti kebenaran Jemaat ini kepada saya dan bukti akan keberadaan-Nya serta bukti pengabulan doa.”
Sabda Hadhrat Masih Mauud as
Pada satu kesempatan, Hadhrat Masih Mau’ud As bersabda “Tuhan memberikan bukti keberadaan-Nya melalui Kudrat-Nya. Ini adalah penyingkapan dari yang tidak berwujud itu.”
Dengan demikian, Allah Taala memperlihatkan tanda-tanda-Nya dan kisah-kisah seperti ini berjumlah ratusan ribu terjadi setiap tahun. Hanya beberapa saja yang Hudhur sampaikan. Semoga Allah Taala mengokohkan keimanan dan keyakinan kita serta memberikan taufik untuk dapat berdoa.
Semoga Allah Taala mengabulkan doa-doa kita. Dan semoga acara God Summit ini dengan niat apapun ditayangkan dan semoga Allah Taala memberikan keberkatan dan menjadikannya sarana untuk peningkatan iman bagi orang-orang.
Islamabad, Tilford – Inggris, 15 Mei 2022
Penerjemah: Mln.Mahmud Ahmad Wardi, Shd.
Penyusun: Iman Mubarak Ahmad
Penyunting: Rahma Roshadi