Oleh : Mln. Fathir Ahmad
Pada zaman ini, kasus kriminalisme dan anarkisme selalu terjadi menghiasi kehidupan di dunia ini. Sehingga melihatnya hati merasa sedih dan pilu.
Pikiran bertanya-tanya, “Apakah ini sikap ciptaan Tuhan yang paling sempurna?”
Memang benar, setiap manusia beraneka ragam pikiran dan keputusannya, karena dalam kehidupan ini manusia diberikan pilihan. Dia ingin menjadi buruk atau baik?
Tapi semua itu ada konsekuensinya, karena di hadapan kita ada Sang Pengadil. Sehingga manusia akan mendapatkan buah dari apa yang ditanam. Buah itu bisa manis ataupun pahit, tergantung dari apa yang telah kita usahakan.
Sehingga, setiap insan adalah pemilik keputusan atas apa yang ingin dia kerjakan, dia adalah pemimpin dalam kehidupan yang dia usahakan. Tentu, setiap manusia ingin mendapatkan hasil yang terbaik dari apa yang dia usahakan. Dan itu adalah kenikmatan yang tidak tertandingi, setelah dia berhasil melaksanakan dengan penuh usaha yang terbaik dalam meraih hasil yang baik.
Manusia yang berusaha memilih tindakan yang baik, membuat ia menjadi lebih baik dari Malaikat. Dan dengan demikian manusia itu dapat menginspirasi manusia yang lain menjadi baik.
Inilah yang di firmankan Allah swt. terhadap ciptaan terbaiknya.
Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
Dengan demikian, manusia dapat memimpin manusia lainnya kearah yang terbaik. Bukan terbalik, melakukan hal yang merusak dan saling menumpahkan darah di muka bumi. Ini jauh dari keinginan Tuhan dalam menciptakan manusia.
Junjungan kita nabi Muhammad saw. juga pernah bersabda : apabila satu bagian dalam tubuh manusia baik, maka semuanya akan baik, satu bagian itu adalah hati manusia. Jadi dari hati yang baik akan lahir tindakan baik. Itulah yang seharusnya di usahakan manusia, membuat hatinya baik.
Khalifatul Masih ke III dalam Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah seorang hafidz Qur’an, beliau r.h. menyimpulkan bahwa obat untuk kerusakan dunia saat ini adalah berusaha mencintai setiap orang, dan tiada kebencian untuk seorangpun. Dengan demikian kita akan mewujudkan dunia yang penuh kedamaian.