Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim.
(HR Ibnu Majah)
Tetangga merupakan sosok terdekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, terkadang tetangga adalah yang lebih mengetahui keadaan kita lebih dini. Dibandingkan karib kerabat yang tinggal berjauhan, tetangga bisa menjadi saudara yang lebih akrab dalam keseharian.Contoh kecil saja, saat kita dalam keadaan sakit ataupun tertimpa musibah, yang pertama membantu kita adalah tetangga.
Melihat kondisi ini, maka tidak mengherankan, jika Islam begitu menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga. Menjalin hubungan yang baik dengan tetangga, sama halnya dengan beriman kepada Allah taala.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR Bukhari-Muslim).
Adapun dalam hadist lain Rasulullah salallaahu alaihi wasallam bersabda: “Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim.” (HR Ibnu Majah).
Namun, pada kenyataannya di zaman modern ini, kebanyakan orang lebih condong bersikap acuh dan sibuk, sehingga sering mengabaikan tetangga terdekat. Bahkan tidak sedikit orang yang tidak kenal dengan penghuni rumah yang bersebelahan dengan rumahnya sendiri. Ditambah lagi, pandemi covid-19 membuat orang semakin menjauhkan diri dari tetangga. Sebagian karena sedang isolasi mandiri, namun sebagian lagi justru menjauhkan diri.
Berbuat baik kepada tetangga merupakan cermin keimanan seseorang. Semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapa pun, termasuk kepada para tetangganya. Keluhuran akhlak seseorang, merupakan salah satu bukti kesempurnaan imannya.
Islam sebagai agama rahmah yang penuh kasih sayang, memberikan tuntunan adab dalam bergaul dengan tetangga. Pertama, mencintai kebaikan untuk tetangga kita sebagaimana kita menyukai kebaikan itu untuk diri sendiri.
Rasulullah saw selalu mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada tetangga,
sebagaimana Rasulullah saw pernah bersabda: “Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seseorang beriman hingga ia mencintai untuk tetangganya, atau beliau berkata, untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR Muslim).
Kedua, kita harus bergembira jika tetangga kita mendapat kebaikan dan kebahagiaan, dan sebaliknya, turut berempati jika tetangga terkena musibah. Menghibur dan meringankan beban penderitaan dengan nasihat, tidak menampakan wajah gembira tatkala mereka tengah dirundung duka, menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya, serta membantu pengobatannya bila memang dia membutuhkannya, merupakan bentuk kebaikan yang bisa kita lakukan terhadap tetangga.
Periode pandemi saat ini adalah waktu yang baik untuk mengulurkan tangan kepada tetangga yang membutuhkan. Rasulullah SAW bersabda, ” Bukanlah seorang Mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR Bukhari).
Ketiga, jauhi sikap iri dan dengki terhadap tetangga. Hindarilah hal yang dapat membuat tetangga kita merasa sakit hati atau tersakiti, karena perbuatan ataupun perkataan kita.
Mengenai hal ini Rasulullah Saw bersabda, ” Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari).
Banyak hal lain yang masih harus kita penuhi dalam hidup bertetangga, sebagaimana Rasulullah saw bersabda: “Apakah kalian tahu hak tetangga? Jika tetanggamu meminta bantuan kepadamu, engkau harus menolongnya. Jika dia meminta pinjaman, engkau meminjaminya. Jika dia fakir, engkau memberinya. Jika dia sakit, engkau menjenguknya. Jika dia meninggal, engkau mengantar jenazahnya. Jika dia mendapat kebaikan, engkau menyampaikan selamat untuknya. Jika dia ditimpa kesulitan, engkau menghiburnya. Janganlah engkau meninggikan bangunan mu di atas bangunannya, hingga engkau menghalangi angin yang menghembus untuknya, kecuali atas izinnya. Jika engkau membeli buah, hadiahkan lah sebagian untuknya. Jika tidak melakukannya, maka simpanlah buah itu secara sembunyi-sembunyi. Janganlah anakmu membawa buah itu agar anaknya menjadi marah. Janganlah engkau menyakitinya dengan suara wajan mu kecuali engkau menciduk sebagian isi wajan itu untuknya. Apakah kalian tahu hak tetangga? Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, tidaklah hak tetangga sampai kecuali sedikit dari orang yang dirahmati Allah,”
(HR At-Thabrani).
Tidak berhenti di sana, Islam juga memberikan teladan dari baginda nabi salallaahu alaihi wasallam, jika kita mendapat gangguan dari tetangga. “Tiga golongan yang dicintai Allah… dan laki-laki yang memiliki tetangga yang menyakitinya, kemudian ia bersabar menghadapi gangguannya hingga ajal memisahkan mereka.” (HR Imam Ahmad).
Maka jelaslah bahwa berbuat baik kepada tetangga merupakan sikap terpuji yang harus selalu kita perhatikan. Semoga kita senantiasa berbuat baik kepada tetangga, memenuhi segala hak-hak mereka, dan mendulang pahala kebaikan dari kehidupan bertetangga.
————-
Penulis : Mega Maharani Tasar
Editor : Rahma Roshadi