By : Mln. Irfan Maulana, Manislor – Jawa Barat.
Ketika kita tahu akan pentingnya “Tali Allah”, maka kita harus terus berpegang teguh pada Tali Allah. Melalui Tali Allah tersebut terdapat keselamatan bagi kita. Melalui Tali Allah tersebut kita akan berhasil. Hanya dengan Tali Allah-lah terdapat kemajuan dan perlindungan.
Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh
Tidak sedikit kelompok Islam yang mencoba berkali-kali untuk mendirikan khilafah, namun usaha mereka selalu gagal. Bahkan, sejak 2017 yang lalu aksi-aksi mereka sudah tidak terdengar lagi. Alih-alih cita-cita mereka berhasil, justru mereka harus menelan pil pahit. Pemerintah telah mengeluarkan keputusan tegas dengan membubarkan ormas yang dikenal sangat rajin menyuarakan penegakan khilafah ini. Alasannya, karena mereka disinyalir anti pancasila, selalu menentang pemerintahan yang sah bahkan dengan mudah mencap semuanya sebagai thogut.
Alasan yang paling kuat dari kegagalan usaha mereka adalah karena ketidak ta’atan mereka terhadap perintah tegas dari Rasulullah Muhammad saw dalam hadits, beliau saw telah mewasiatkan bahwa ketika Hadhrat Masih Mau’ud dan Imam Mahdi muncul, mereka harus menanggung penderitaan apa pun, pergi merangkak di atas gunung es jika perlu, dan menyampaikan ‘Salam’ beliau kepada Khalifah Allah, Al Mahdi. Namun kenyataanya mereka malah menolak dan bahkan mendustakan sosok Hadhrat Imam Mahdi as termasuk menentang keberadaan lembaga Khilafatul Masih satu-satunya yang berdiri tegak di muka bumi ini, yakni Khilafah yang diakui Jamaah Muslim Ahmadiyah.
Lembaga Khilafatul Masih yang diyakini oleh Jamaah Muslim Ahmadiyah sampai saat ini telah melewati kurun waktu 112 tahun. Selama kurun waktu itu pula Nizam Khilafat Ahmadiyah telah menunjukkan eksistensinya sebagai satu-satunya sistem Ilahi di muka bumi ini yang mendapat legitimasi dan jaminan dari Allah Ta’ala. Semua program, visi misi dan kiprah khilafat ini senantiasa mendapat dukungan penuh dari langit. Saat ini lembaga khilafat sudah menjelma menjadi satu pohon raksasa yang kokoh lagi kuat. Ia semakin cemerlang serta menarik hati insan yang rindu akan kebenaran. Dan ini terlihat dari pengaruhnya yang terus meluas hingga tersebar di 213 negara di dunia.
Dalam Al Quran Karim surah An Nur ayat 55-56 disebutkan mengenai janji Allah SWT akan tegaknya institusi khilafat yang haq. Namun satu syarat yang harus dipenuhi untuk menjamin keberadaan lembaga khilafat yaitu adanya orang-orang beriman dan beramal saleh. Jika keimanan itu tidak ada, maka sistem kekhilafahan akan runtuh. Tanpa adanya keimanan, maka tidak ada keterlibatan Allah di dalamnya dan semuanya diserahkan kepada mereka untuk memilih siapa saja yang mereka sukai melaui suara mayoritas sebagaimana yang terjadi dalam pemilihan pemimpin-pemimpin duniawi.
Jika hanya orang-orang beriman yang memberikan suara, dan orang yang paling beriman dipilih untuk menjadi pemimpin di antara mereka, maka hakikatnya yang terpilih adalah manusia pilihan Allah Ta’ala. Beliaulah yang kemudian menyandang gelar Amirul Mukminin atau pemimpin bagi orang mukmin atau khalifah yang haq.
Kehormatan Yang Agung ini juga mengandung peringatan, bahwa jika standar keimanannya jauh dibawah dari apa yang dikehendaki Allah Ta’ala, atau jika komunitas orang-orang yang beriman gagal untuk menunjukkan keta’atan yang tinggi kepada Khalifah mereka maka karunia dan kehormatan ini akan diambil dan ia akan dibiarkan sendirian, tidak ada Allah disisinya.
Dalam pernyataan Bai’at, kita dituntut untuk berjanji akan patuh dan ta’at kepada Khalifah dalam segala keputusan yang ma’ruf. Hal ini berarti bahwa setiap titah dan instruksi Khalifah adalah harga mati dan final untuk kita. Tidak ada pilihan lain, selain ta’at, ta’at dan ta’at. Sebaliknya jika berusaha menghindar atau tidak menghiraukan suara khalifah maka usaha kita akan sia-sia tidak ada berkatnya atau bahkan Allah bisa menurunkan murka-Nya. Na’udzubillah.
Pernyataan “patuh dan ta’at pada setiap keputusan yang ma’ruf” juga telah digunakan oleh Rasulullah saw pada saat Bai’at Aqabah pada tahun 12 Nabawi yang diikuti oleh beberapa orang laki-laki dan wanita dari Madinah.
Hadhrat Khalifatul Masih IV rh dalam suatu khutbah pada tanggal 23 November 1990 mengenai tema “Tali Allah” mengatakan bahwa ketika kita tahu akan pentingnya “Tali Allah”, maka kita harus terus berpegang teguh pada Tali Allah. Melalui Tali Allah tersebut terdapat keselamatan bagi kita. Melalui Tali Allah tersebut kita akan berhasil. Hanya dengan Tali Allah-lah terdapat kemajuan dan perlindungan. Dengan terus berpegang teguh pada Tali Allah, kita bisa mendapatkan segala kemurahan dan berkat dari Allah Ta’ala.
Suatu kali seseorang bertanya kepada Chaudhry Muhammad Zafrullah Khan. “Chaudhry Sahib, Anda telah mendapatkan kesuksesan dalam hidup Anda dan mendapat begitu banyak Karunia dari Allah Ta’ala dalam hidup Anda. Dapatkah Anda mengatakan kepada saya, apa rahasia dibalik semua itu?”. Tanpa ragu-ragu dan berpikir panjang beliau langsung memberikan jawaban, “Sebab selama hidup saya, saya ta’at kepada Khalifah”.
Sebuah Jawaban yang cerdas luar biasa dari sosok manusia yang luar biasa pula. Sehingga beliau menjadi sosok muslim ahmadi yang ada di puncak sukses dalam karir duniawi dan menjadi seorang yang sangat muttaqi. Tercatat beliau pernah menjadi ketua Mahkamah Internasional PBB, mentri luar negeri pakistan dan sederet prestasi gemilang lainnya. Hal tersebut adalah anugerah dari Allah berkat idealisme dan prinsip hidupnya, yakni senatiasa ita’at, mendahulukan serta memuliakan suara khilafat diatas segala-galanya.
Dari sejarah ini kita dapat mengambil teladan bahwa, dengan kita memegang erat ‘Tali Allah’ dalam manifestasinya yaitu wujud seorang khalifah, maka dengan sendirinya hubungan kita dan Allah Ta’ala akan semakin dekat, khalifah menjadi jalan bagi kita untuk meraih keridhoan-Nya. Keitaatan kepada khalifah berarti ketaatan kepada Allah Ta’ala dan pengingkaran atau kedurhakaan kepada khalifah berarti pengingkaran dan kedurhakaan kepada Allah Ta’ala. Semoga Allah Ta’ala memberkahi kita untuk terus mengambil manfaat dari ikatan dengan nizam Khilafat ini. Aamiin.
One thought on “KHILAFAT YANG DIRIDHOI ALLAH SWT”