Oleh: Mln. Shoehuddin. MA
Alquran menyebut dzikir beberapa kali dalam berbagai surah. Di antaranya adalah surah an-Nisa ayat 102 (“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, di waktu berbaring…”).
Kemudian, surah ar-Ra’d ayat 27 (“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram). Kemudian, surah Al- Ankabut 46 (Bacakanlah apa yang diwahyukan kepada engkau dari kitab Alquran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat mencegah dari kekejian dan kemungkaran. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah perkerjaan yang lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.)
Secara harfiah, dzikir berarti menyebut, menuturkan, mengingat, atau mengerti perbuatan baik. Menurut istilah, sebagaimana disebutkan dalam Ensiklopedi Islam, dzikir adalah ucapan lisan, gerakan raga maupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dzikir ilahi yang sebenarnya itu ada Empat Cara yang ditekankan di dalam Al-Qur’anul Karim, orang yang meninggalkan keempat Dzikir Ilahi itu akan menjadi terluput dari pahala yang besar. Oleh karena itu, hendaknya jangan sekali-kali berhenti dari kebiasaan itu. Alquran menyebut zikir beberapa kali dalam berbagai surah.
Di antaranya adalah surah an-Nisa ayat 103 (“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, di waktu berbaring…”). Kemudian, surah ar-Ra’d ayat 28 (“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram).
Keempat Cara Dzikir Ilahi Itu adalah:
1) SALAT;
Al-Qur’an mengemukakan Mengenai Salat bahwa Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
“Sesungguhnya, Aku adalah Allah; tiada Tuhan selain Aku, dan dirikanlah Salat untuk berdzikir kepada Ku.” (Tha-Ha, 20:15)
Kita mengetahui dari ayat ini bahwa kapan Tuhan berfirman: “Wahai, orang-orang yang beriman! Berdzikirlah kepadaKu” maknanya ialah: “Wahai, orang-orang mukmin, dirikanlah Salat!” Sebagaimana Dia berfirman: “Dan jika kamu dalam keadaan takut maka sembahyanglah sambil berjalan kaki atau naik kendaraan; dan apabila kamu telah merasa aman, maka ingatlah kepada Allah sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tadinya belum kamu ketahui.”(Al-Baqarah, 2:240)
Sesudah menekankan pada Salat Dia berfirman: jika kalian dicekam rasa semacam takut terhadap musuh, maka baik kalian sedang berjalan kaki ataupun sedang naik kuda, sembahyanglah dalam keadaan itu. Dan, apabila kamu berada dalam keadan aman, maka berdzikir kepada Tuhan, kamu lakukan dengan cara seperti yang telah dikatakan oleh Tuhan (dalam Kitab Suci Al-Qur’an, peny.) yang sebelumnya kalian belum mengetahuinya. Di dalam ayat ini sebutan untuk Salat adalah udzkurullaaha. Berkenaan dengan ini ada pula ayat-ayat lainnya, tetapi pada waktu ini saya cukupkan sekian.
2) DZIKIR YANG KEDUA MEMBACA AL-QUR’AN;
Makna Dzikir Lainnya adalah membaca Al-Qur’an, Buktinya adalah Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut:
اِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا الذِّكۡرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰـفِظُوۡنَ
“Sesungguhnya, Kami Yang telah menurunkan Peringatan ini, dan sesungguhnya Kami baginya adalah Pemelihara.” (Surah Al-Hijr,15:10) “Dan Al-Qur’an yang telah Kami turunkan ini merupakan peringatan yang penuh berkat, maka apakah kamu akan mengingkarinya?” (Al-Anbiya: 51)
Di dalam dua ayat ini juga Dia mengemukakan bahwa Al-Qur’an telah diturunkan sebagai pemberi peringatan bagi manusia, apakah kemudian mereka akan mengingkarinya?
3) DZIKIR SIFAT-SIFAT ILAHIYAH
Dzikir ketiga adalah dzikir dengan menyebut sifat-sifatAllah, berulang-ulang menyebutnya, dan mengikrarkannya. Sekarang saya akan memberikan buktinya dari Al-Qur’anul Karim. Sementara orang mempunyai anggapan bahwa dalam Salat saat sifat-sifat Ilahiyah disebut-sebut itu sudah cukup. Padahal anggapan ini keliru. Selain Salat ada pula dzikir Ilahi lainnya. Buktinya terdapat di dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan apabila kamu telah selesai mengerjakan Salat maka ingatlah kepada Allah sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring atas rusukmu.” (An-Nisa: 104)
Dari ayat ini jelas sekali bagi kita bahwa ada dzikir tambahan bagi Salat [dan ia selain Salat].
Kemudian Dia berfirman
رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَٰرَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصَٰرُ
Laki laki yang tidak melalaikan mereka perniagaan dan tidak pula jual-beli dari mengingat Allah dan mendirikan shalat dan membayar zakat.
Mereka takut akan hari ketika semua hati dan mata akan berada dalam keadaan gelisah” (An-Nur: 38) Di sini dikatakan bahwa di samping Salat ada sebuah dzikir Ilahi lainnya.
4) MENYEBUT SIFAT-SIFAT ILAHI DI DEPAN ORANG BANYAK
Dzikir keempat dikatakan oleh Allah Ta’ala mengumumkan di depan orang-orang mengenai sifat-sifat Ilahi. Buktinya adalah seperti berikut:
“Wahai orang yang telah menutupi diri dengan jubah. Bangkitlah dan peringatkanlah. Dan Tuhan engkau hendaklah engkau agungkan. Dan pakaian-pakaian engkau sucikan. Dan kekotoran hendaklah engkau singkirkan. Dan janganlah engkau berbuat baik dengan niat meraih imbalan lebih banyak. Dan demi Tuhan engkau, maka bersabarlah..” (Al-Muddatstsir: 2-8)
Dalam ayat ini Rasulullah saw diperintahkan supaya bangkit dan memperingatkan orang-orang, mengagungkan Rabb-nya. Di sini dikatakan bahwa hendaknya mengagungkan kebesaran dan keagungan Allah di muka orang-orang. Inilah dzikir yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. (Dzikir Ilahi, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad Khalfatul Masih II ra.)