Sudahkah kita mencintai diri sendiri? Sampai sejauh manakah kita mampu menghargai diri ini? Pernahkah di antara kita berpikir demikian atau bahkan sampai merenungkannya?
Adakah di antara kita yang merasa dirinya tak berguna? Atau merasa dirinya tak pantas lagi untuk hidup? Adakah di antara kita yang merasa kehidupannya di dunia ini hanyalah sebuah kesia-siaan?
Mungkin di antara kita ada yang pernah terjebak dalam rasa bersalah terhadap suatu kejadian. Sampai pada akhirnya menghakimi diri sendiri atas kesalahan tersebut. Kemudian hal ini terjadi berlarut-larut, bahkan sampai menelantarkan diri sendiri dan berdampak pada orang banyak.
Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dan kesalahan dalam hidup. Oleh karena itu ada sebuah pernyataan yang pasti sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, yakni “tak ada manusia yang sempurna”.
Ya, memang tak ada manusia yang sempurna. Namun, kita sebagai manusia kerap kali menuntut diri ini dengan keras untuk mencapai sebuah tujuan. Ketika kita gagal dalam mencapainya, kita sering kali malah lupa bahwa kita memang bukan manusia yang sempurna. Bukankah selalu ada resiko dan celah kegagalan atau kesalahan terhadap segala sesuatu yang kita perbuat? Wajar bila kita salah dan gagal. Tapi bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesalahan tersebut? Apakah berputus asa, ataukah bangkit kembali? Apakah menghakimi diri, ataukah kembali mencintai diri sendiri?
Self love atau mencintai diri sendiri adalah salah satu langkah yang tepat ketika kita hampir terjerumus ke dalam jurang keputus-asaan. Self love tidak sama dengan egois. Self love membuat kita menjadi pribadi yang mampu menghargai diri sendiri, juga mampu untuk mengapresiasi setiap perjuangan yang telah kita lakukan.
Self love mengajarkan kita untuk memahami diri ini. Membantu kita untuk bersahabat dengan diri sendiri. Self love memberikan ruang kepada pribadi ini untuk menerima segala kekurangan yang terdapat di dalamnya sebagai bahan introspeksi untuk diperbaiki, bukan malah dihakimi.
Self love juga merupakan sebuah wujud syukur kepada Allah SWT. Ketika kita mampu mengenali diri sendiri, maka kita mampu untuk mengenali Allah SWT. Akan menjadi sadar bahwa dilahirkannya kita ke muka bumi ini bukanlah suatu kesia-siaan. Melainkan sudah menjadi rencana matang Sang Pencipta. Kemudian kita juga akan menyadari bahwa segala pemberian Allah SWT adalah sebuah karunia yang patut disyukuri.
Jadi, sudah sejauh manakah kita mencintai diri sendiri? Apakah sekadar mensyukuri kelebihan yang Allah beri? Atau bahkan sudah sampai pada tahap mensyukuri dan mengikhlaskan segala kekurangan yang diberikan Allah serta menjadikannya sebagai bahan evaluasi diri? Semua jawaban pertanyaan itu kembali lagi ke diri sendiri. Hanya kitalah yang tahu di posisi mana kita berada.
Penulis: Ilmi
Banyak manusia terjebak dengan keadaan, yang mana cita cita nya yang masih belum tercapai namun harus di benturkan dengan keadaan yang serba terbatas, namun dengan berfikir positif dan melakukan tindakan tindakan positif pasti akan mendatangkan hal hal yang positif yang belum kita ketahui…..