Oleh : Mln. Rafiq Ahmad
Khilafat adalah kata yang sering kita dengar akhir-akhir ini bahkan kata tersebut seakan-akan menyimpan sebuah misteri yang cukup mengerikan bagi sebagian umat islam dan juga penganut agama-agama diluar Islam, sehingga menimbulkan yang namanya “phobia” atau ketakutan.
Hal tersebut bisa dikatakan wajar, mengapa? Karena akhir-akhir ini system khilafat dipropagandakan dengan cara yang cukup mengerikan dan menabrak peraturan pemerintah yang sah (makar).
Bisa kita saksikan ISIS, mereka mengklaim adalah khilafah yang sesuai dengan Ajaran Islam termasuk apa yang mereka lakukan adalah bagian dari syariat, seperti mendirikan Negara di dalam Negara yang sah, merampas kekayaan orang lain atau kaum yang lemah dan melakukan segala jenis kekejian kepada orang lain atau kaum lain yang tidak sefaham dengan pergerakan mereka.
Selain ISIS, ada kelompok lain yang selalu mempropagandakan khilafah, yang sudah cukup lama pergerakannya berada di Indonesia. Mereka dikenal dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Mereka juga mengklaim bahwa pergerakan mereka merupakan bagian dari Syariat, sehingga bagi mereka yang tidak sefaham dengan mereka dianggap kafir, termasuk pemerintah Republik Indonesia karena dianggap menghalangi dan tidak ber-asas-kan Al-Quranul Karim.
Dengan hal-hal tersebut diatas, banyak masyarakat bahkan penganut Agama-agama diluar Islam merasa bahwa khilafah adalah laknat, yang mengakibatkan kehancuran dan peperangan antar umat beragam serta merusak tatanan keharmonisan yang sudah berjalan.
Padahal kalau saja kita mau meneliti lebih dalam berkenaan dengan ”khilafah” maka akan banyak ditemukan hal-hal atau ajaran yang bertolak belakang dengan kelompok-kelompok diatas. Mari kita teliti dalil-dalil berkenaan dengan “khilafah” dalam AlQur’an :
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٣٠
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. AlBaqarah : 30)
يَٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلۡنَٰكَ خَلِيفَةٗ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱحۡكُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٞ شَدِيدُۢ بِمَا نَسُواْ يَوۡمَ ٱلۡحِسَابِ ٢٦
26. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan
وَجَعَلۡنَٰهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡهِمۡ فِعۡلَ ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَإِقَامَ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءَ ٱلزَّكَوٰةِۖ وَكَانُواْ لَنَا عَٰبِدِينَ ٧٣
73. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah (QS. Al-Anbiya 73).
وَجَعَلۡنَا مِنۡهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا لَمَّا صَبَرُواْۖ وَكَانُواْ بَِٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ ٢٤
24. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami (QS. As-Sajdah 24)
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ٥٥
55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Annur 55).
Dalil-dalil diatas menyatakan bahwa khalifah atau pemimpin adalah :
Seorang laki-laki dewasa yang sehat secara jasmani dan rohani
Perwakilan Allah Ta’ala di muka bumi
Tidak melakukan kerusakan dan menumpahkan darah di muka bumi
Pemutus perkara umat
Senantiasa menjauhkan diri dari hawa nafsu yang menyesatkan
Mendapatkan wahyu atau petunjuk dari Allah swt
Senantiasa melakukan kebajikan
Senantiasa mengerjakan sembahyang
Membayar zakat
Dan senantiasa bersabar dalam menghadapi segala permasalahan.
Inilah yang harus dilaksanakan oleh seorang khalifah apabila merujuk kepada AlQuran. Apabila diluar dari pada hal-hal diatas maka kekhilafahan mereka tidak ada sedikitpun korelasi dengan Islam.
Oleh sebab itu konsep khilafah jangan disandingkan dengan aspek kekuasaan dan politik sehingga konsep khilafah akan jauh dari maksud dan tujuan Allah Ta’ala dalam menjadikan khilafah di muka bumi.
Dengan hal-hal tersebut bisa difahami bahwa khilafah adalah suatu keniscayaan yang harus ada sebagai karunia dari sisi Allah subhana wa Ta’ala untuk membimbing hamba-hamba-Nya supaya senantiasa berada dalam jalan yang lurus dan selamat dari segala macam jenis kesalahan serta dosa.
Selain itu dalam surah Annur ayat 55 dijelaskan bahwa khilafah adalah janji Allah Subhana Wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang bertaqwa, dengan kata lain Dia sendiri lah yang akan mendirikan dan menegakkan khilafah di muka bumi dan Allah Subhana Wa Ta’ala tidak pernah mengingkari segala janjinya.